Wednesday, 29 January 2014

Marah? jangan!

Alasan mengapa kita marah biasanya karena hati kita tersentak oleh hal yang muncul tidak sama seperti yang kita pikirkan, yang kita inginkan, yang kita rasakan. Mungkin karena sisi diri kita menolak untuk dipersalahkan. Yah, bagaimana tidak. Tiap manusia pasti punya sisi egois yang hampir tidak pernah kita didik dengan benar. Nyatanya? kita jadi gampang berpikir buruk ketika sesuatu yang buruk menimpa kita. Hal itu tidak lain karena kita TIDAK ingin diri kita salah ataupun merasa dirugikan, baik di mata kita sendiri, orang lain, atau bahkan Tuhan.
Marah.
Sungguh kata itu mempunyai aura merah. Nyalang tajam.
M.A.R.A.H
Entah bagaimana kata itu tercipta hingga bisa mewakili perasaan bergemuruh di dalam jiwa kita, Pernahkah kita berpikir untuk mengobrak-abrik seluruh dunia jika kita terluka batin? kita sadari atau tidak, pasti iya.
Marah.
perasaan yang muncul hanya karena hati kita punah pengecap rasanya. Buta. tertutup kelabu tua. Hitam.
tapi saya coba ingatkan bahwa marah adalah hal yang merugikan.
buktinya?? jika kita marah. siapa yang lantas lelah? kita sendiri. jiwa kita. hati kita. bukan orang lain. ah, merugikan sekali, bukan?
tidak ada sama sekali keuntungan yang didapat jika kita melampiaskan emosi kita berlebihan.
Boleh memang jika kita marah, tapi sekedarnya. tapi setelah itu introspeksilah. jangan-jangan memang kamu yang salah pada awalnya. siapa tahu? karena ada akibat pasti ada sebab.
saya coba ingatkan lagi. Marah tidak akan pernah menyelesaikan masalah. justru akan menambah masalah. emosi boleh saja dilampiaskan, tapi dalam bentuk positif. coba berpikir positif. coba benahi diri lagi. barangkali memang kita yang mengakibatkan sesuatu hal itu.
dan.... jangan lupa. saling mengingatkan sesama manusia. kalau semuanya bisa jadi lebih baik dengan tidak merajakan amarah, kenapa harus marah??

No comments:

Post a Comment

Write me your comment