Finally… it is our last day without catching up.. God.. I missed you both desperately…
Well…
Malam tahun baru. Fiuph.. aku nggak terlalu memaknai hari ini. bagiku sama saja, kecuali jalanan padat merayap di sepanjang Bali. Sempat tadi aku menikmati udara luar musim malam tahun baru di Denpasar. Awalnya menyenangkan. Tapi saat tiba di tempat, hujan mengguyur tubuhku yang harum mewangi sehabis mandi. Kacau.. tak kunikmati malam ini. Sampai suatu menit berlangsung di mana teman kantor yang kuajak malam tahun baruan ternyata hendak ditemui oleh sang kekasih. Firasat buruk… ketemu pertama semuanya baik, tapi sempat pacarnya temanku itu mengajak ke sebuah tempat makan di sanur. Sebut saja foodcourt itu berinisial KFC. Hehehe… setibanya di sana aku beserta teman kantorku yang bernama Srimini menunggu sejenak kehadiran pacarnya yang menuju ke tempat tujuan dengan kendaraan yang berbeda. Lalu semuanya baik-baik saja, bahkan sangat baik ketika pacarnya ternyata ingin mentraktir kami. Oke, kami tidak hanya bertiga, tapi berempat. Pacar srimini ternyata mengajak serta temannya. Ok, fine. Semuanya masih baik saja saat kami berempat mengobrol dan makan makanan pesanan. Waktu terus berjalan.. sudah pukul setengah sepuluh malam waktu bali. Srimini harus sudah pulang. Akhirnya aku pun juga harus pulang karena aku bersama srimini. Awalnya dia berinisiatif untuk melemparkanku pada teman pacarnya untuk mengantarku. Tapi aku menolak tentu saja. selain baru kenal, aku pun merasa aneh dengan lelaki pendiam itu. kenapa aku sebut dia pendiam? Sejak pertama kali bertemu, dia jarang sekali bicara. seperti orang gagu, bisu. Aku malahan yang banyak bicara di ajang pertemuan tanpa direncana tersebut.
Segera setelah itu pacar srimini memiliki ide untuk membiarkan lelaki pendiam mengantar kami berdua, aku dan srimini di motor yang sama, dia di motor yang ia tumpangi sendiri di belakang kami. Semuanya baik-baik saja, kecuali aku sedikit sungkan karena harus membiarkan srimini kembali untuk mengantarkanku pulang, padahal rumahnya sudah dekat dengan tempat makan tersebut. Mau bagaimana lagi? Aku nggak mau menanggung resiko di hutan belantara bali ini. aku tak punya siapa-siapa di sini. Syukurlah srimini polos dan baik hati.
Tunggu, ada yang tertinggal. Apa kalian tahu? Umur srimini lebih dibawahku 4 tahun, mungkin pacarnya itu 3 tahun di bawahku, begitu juga temannya si lelaki pendiam itu. apa yang ingin aku katakana adalah.. halooow.. gue gaul sama kaum-kaum generasi alay.. hahahah
Oke oke… mari saya lanjutkan cerita alay ini. diperjalanan semuanya masih baik-baik saja. begitu sampai di kosku, srimini tiba-tiba kebelet pipis. Akhirnya ia mampir untuk melaksanakan hajatnya itu. begitu pula dengan lelaki pendiam itu. aku baru sadar, ini bali. Tak ada sungkannya, si lelaki pendiam masuk tanpa permisi. Namun kucegah dia masuk kamarku. Ku bilang padanya, maaf kamarku berantakan. Dan ia kupersilahkan duduk di kursi yang kebetulan ada di depan kamarku. Beberapa menit kemudian srimini usai sudah bercengkrama dengan air seninya di kamar mandi. Ia pamit pulang. Ku ijinkan. Srimini sudah berjalan melewati gerbang. Tapi kalian tahu, syok menghujaniku. Si lelaki pendiam meminta nomor hapeku. Tak kubolehkan tentu saja. malas sekali. Balas sms dari teman sendiri saja kadang malas sekali, apalagi memberikan nomerku ke sembarang orang yang baru aku kenal? Aku menolak. Srimini sudah di atas motor. Lalu kugiring secara halus lelaki yang kusangka pendiam itu untuk keluar dari pintu gerbang. Kubilang, makasih.. berkali-kali. Tapi ia masih ngotot untuk meminta nomerku. Aku mulai takut. Gobloknya, srimini yang polos tak menyelamatkanku. Dia justru pamit duluan dengan meninggalkan lelaki yang kusangka pendiam itu. tak tinggal diam. Aku mencari alasan agar ia cepat menghilang dari hadapanku. Ia masih bersikeras. Aku tetap menolak. Akhirnya ia bilang. Masa ga boleh? Terus kalau aku mau sms gimana? Kan ga punya nomernya. Kubilang dalam hati, emang urusan gue?? Tapi kuucapkan. Iyah, nggak apa-apa ya, makasih.. aku nggak suka sms an. Dia jawab. Telpon? Kujawab, apalagi telpon. Maaf yah. Aku bilang demikian. Ia masih bersikeras, aku mulai menutup gerbangku. Karena masih memegang rasa sopan shantung, aku akhirnya hanya mencongolkan kepalaku sedikit. Ia menyerah, kemudian berbalik arah, meminta alamat fb ku. Kubilang untuk memberikan saja nama fbnya. Tau namanya apa? nama-nama alay yang biasa dipakai para alay… tau sendiri kan, yang panjaaaaaang gila! Ku tertawa dalam hati. Anak alay! Kucemooh dalam hati. Dia masih belum juga pergi. Kuputuskan untuk memberikannya saja. demi untuk dia agar cepat pulang. Tuhann,,,apa dosaku..kenapa aku digodai anak alay ini???? aku begitu takut. Jujur, tak ada siapa pun di kos ku, itu yang mebuatku benar-benar takut. Dalam pikiranku, bagaimana kalau aku diperkosa.. ya allah.. lindungi hambamu ini.. kuberdoa dalam hati.
Akhirnya, usai sudah perangku dengannya. setelah kuberikan alamat fb ku, kupaksa dia pergi dengan mengucapkan terima kasih dan maaf sekaligus menutup gerbangku rapat-rapat. Ia akhirnya pergi. Anak alay itu!!!
Akhirnya, kukunci gerbang dan pintu kamarku rapat-rapat. Masih begitu takut kalau-kalau dia macam-macam.
Arhhhgg.. begitu anehnya hari ini…
Cerita konyol ini mengakhiri kesepakatan kita seminggu ini. semoga ini belum akhir dari cerita kita. Kalau ini bisa, kenapa nggak selamanya kita melakukannya? Maksudnya bukan untuk tidak berhubungan.. maksudnya untuk menulis. Aku ingin lebih mengerti kalian. Aku ingin tahu kehidupan kalian yang aku tak lihat.. dengan sebuah cerita tentang kita yang tak semua orang tahui…
I love you gurls…
Semoga di tahun baru ini impian kita akan segera terwujud.. semoga selalu hanya ada kebaikan di setiap kehidupan kita dan orang-orang yang kita sayangi… amin…
HAPPY NEW YEAR…..
With love
Lita F
Wah bgus mbk Lit, taun bru d buka dgn pngalamn baru mzkipun kykx agk sdikit mnyeramkn hahaha
ReplyDeleteserem bgt tauuu...hahaa
ReplyDeletewuih... bibi, disukai ponakannya :)
ReplyDeletexixixi...
happy new year, tante :)
kurang hajarr... gue masih imut tau ..
ReplyDeletehappy new year tuuuuu