Monday 24 December 2012

TAK sempurna


Aku ingin bercerita tentang cinta, tapi ini bukan cerita cinta biasa.
Aku ingin membawamu merasakan cinta, cinta yang tidak biasa.
Aku ingin mencoba mengenalkanmu pada cinta, cinta yang bukan sekedar cinta
Aku ingin menaburkan cinta pada luka, jelas itu bukan cinta biasa.

Suatu ketika cinta terbata, ia bahkan seperti tak bisa berucap, ia hanya mangap, seperti menguap.
Suatu saat cinta bersembunyi, ia takut diketahui, ia hanya merasa dirinya duri.
Suatu masa cinta terkejut, ia merasa sakit hati, meski ia tahu ia tak punya hati lagi
Suatu waktu cinta mulai sepi, perasaan yang ia tahu ada ternyata jadi hampa bersarang derita.
Oh…cinta… itu cerita biasa.
Semua merasakan yang sama. Lalu
kenapa kau bilang ini bukan cerita cinta biasa?
Memang ini bukan cerita cinta biasa.
Kau tahu ini apa?
Ini cinta yang luar biasa.
Di saat cinta ada, luka pun mengada.
Di saat cinta terbang menghilang, derita menerpa.
Lalu apa yang bisa cinta berikan sebenarnya?
Bukannya sudah biasa orang mengatakan cinta membawa bahagia?
Bullshit ku bilang.
Memang siapa yang berkata cinta membawa bahagia?
Owh,, pujangga berotak surga.
Mereka memang benar adanya, yah.. barang kali mereka merasakannya benar.
Cinta memang membawa bahagia
Tapi itu dulu sebelum kita mengenal apa artinya mencintai lebih dari satu cinta.
Kau tau akibatnya?
Akibatnya cinta jadi tiada membawamu ke surga.
Kau memang bahagia jika mendapatkan mereka berdua.bertiga,berempat,
Tapi apa sebenarnya yang mau kau berikan jika kau tak satu jiwa?
Mereka menginginkanmu mencintai mereka, diri mereka, bukan diri selain diri mereka.
Satu saja.
Tapi ini berbeda.
Kau tak bisa.
Kau mencintai mereka berdua yang mencintaimu.
Lalu apa yang kan kau lakukan selanjutnya?
Menyuruh mereka lega?
Tak bisa. seperti aku, mereka.
Aku ingin memiliki dan merasa dimiliki. Cukup satu orang saja. tapi  kau beda. Kau tak bisa memilih diantara satunya.
Adakah kejomplangan terasa? Apa cinta yang kau berikan sama?
Sama pun jumlahnya tak akan lebih dari 50 persen.
Bayangkan saja cinta itu berbiji 100.
Kau membaginya dua pula. Paling pol hanya 50 persen jika rata.
Ah, aku tak mau hanya kau beri 50 saja. seperti tak ada. Siapa pun mau yang lebih dari 50 persen.
Yah, itu hanya ibarat. Aku tak tahu apa yang sungguh terjadi. mulutku hanya seonggok basi.
Sudahlah. Kau temanku, aku peduli padamu. Aku senang kau percayai aku untuk menukar ceritamu.
Tapi entahlah, mungkin aku berlaku sebagai lawanmu.
Aku tak menyalahkanmu. Aku hanya menyalahkan waktu itu.
waktu di mana kau tak bisa menjaga satu hatimu untuk cinta itu.
sudahlah, semua usai terjadi. kau hanya perlu sadari dan cermati.
Mereka yang kau cintai merasakan luka seperti yang kau derita.
Atau…
Mungkin lebih..
Tak apa, kau dan aku pun sama.
Salah salah kata, salah salah rasa, salah salah salah…
Ah, hal itu sudah biasa.
Kita kan bukan manusia sempurna…

4 comments:

Write me your comment