Hari
kemarin mendapatkan pandangan baru. Terkait masalah pencalonan presiden periode
14-19, tiba-tiba salah seorang dari kami mulai membahas tentang hal yang berhubungan dg manusia satu
dengan lainnya. Memang, kita tak bisa terhindar dari yang namanya
bertemu dengan orang lain di dunia ini. Kita saling bersosialisasi, kita saling
menyisihkan waktu mengusap peluh, tapi tak sedikit dari kita merasa bahwa kita
yang harusnya mendominasi. Tak perlu bantuan atau uluran tangan dari siapa
saja. Dan begitulah.. manusia memiliki egonya sendiri-sendiri.
Tapi,
jauh ke dalam lagi.. kita tak pernah menyadari bahwa kita memang memiliki
ketergantungan satu sama lainnya. Misalnya, apa jadinya Negara ini tanpa
presiden? Apa kita bisa menyediakan kebutuhan semuanya untuk diri kita sendiri?
kita perlu perantara untuk membuka jalur dengan Negara lainnya. Itulah guna ada
pemimpin, yang kita harapkan betul bisa mengayomi kepentingan bersama seluruh
rakyat.
Itu
masih tentang presiden yang mungkin seumur hidup tidak pernah akan kita temui. Coba
bayangkan skeluarga kita sendiri. Tanpa ayah ibu, apa kita bisa berdiri,
menginjak bumi ini? Tanpa mereka yang menyisihkan waktu membenamkan sperma ke
dalam indung telur, menjadikan kita ada, apa kita mampu melihat indahnya dunia?
Merasakan bahagianya dicintai dan mencintai. Tentu saja Tuhan dibalik ini
semua. Membuatnya terlihat begitu sederhana.
Yang
masih aku ingat tentang pembicaraan kami, betapa mudahnya sesuatu bisa hancur
seketika ketika keseimbangan tak tercipta. Apa jadinya jika seorang manusia tak
memiliki kepala? Tentu saja tak akan mungkin bisa. Begitu juga kita. Semua orang saling berkaitan. Ada satu
cerita, di sebuah perusahaan yang sangat besar, hanya karena satu orang yang
bisa mengatur segalanya dengan baik, lantas orang itu akhirnya meninggal. Tanda
ada yang mem-backup-I, tentu saja
akhirnya perusahaan itu roboh. Bangkrut dan carut marut. Seperti halnya kita. Apa
lagi salah satu diantara kita yang pernah merasakan kehilangan orang tua. Begitu
dunia seakan roboh seketika itu juga. Seperti tak ingin melanjutkan hidup kita.
Tapi..
sekali lagi. Tuhan itu maha baik. Tuhan itu maha pengasih. Selalu saja Dia
menggantikan kesedihan dengan nikmat. Selalu saja ada keseimbangan. Karena kita
percaya Tuhan, maka Tuhanlah yang akan menolong kita dalam keadaan apapun juga.
Tapi kita harus ingat juga, Tuhanpun tak ingin menolong kita kalau kita sendiri
tidak berusaha. Seimbang. Begitulah hidup. Seimbang. Itu kata kuncinya.
Dan
begitulah.. bersyukur masih memiliki banyak orang di sekitarku yang
berpandangan terbuka. Membagikan pikirannya pada kita. Dengan mudah mereka
memberikan mindset baru yang sebelumnya tak pernah kita pikirkan. Yang mungkin
terbersit namun tak kita hiraukan sebelumnya.