Friday, 4 July 2014

#6

Hari kemarin mendapatkan pandangan baru. Terkait masalah pencalonan presiden periode 14-19, tiba-tiba salah seorang dari kami mulai membahas tentang hal yang berhubungan dg manusia satu dengan  lainnya. Memang, kita tak bisa terhindar dari yang namanya bertemu dengan orang lain di dunia ini. Kita saling bersosialisasi, kita saling menyisihkan waktu mengusap peluh, tapi tak sedikit dari kita merasa bahwa kita yang harusnya mendominasi. Tak perlu bantuan atau uluran tangan dari siapa saja. Dan begitulah.. manusia memiliki egonya sendiri-sendiri.
Tapi, jauh ke dalam lagi.. kita tak pernah menyadari bahwa kita memang memiliki ketergantungan satu sama lainnya. Misalnya, apa jadinya Negara ini tanpa presiden? Apa kita bisa menyediakan kebutuhan semuanya untuk diri kita sendiri? kita perlu perantara untuk membuka jalur dengan Negara lainnya. Itulah guna ada pemimpin, yang kita harapkan betul bisa mengayomi kepentingan bersama seluruh rakyat.
Itu masih tentang presiden yang mungkin seumur hidup tidak pernah akan kita temui. Coba bayangkan skeluarga kita sendiri. Tanpa ayah ibu, apa kita bisa berdiri, menginjak bumi ini? Tanpa mereka yang menyisihkan waktu membenamkan sperma ke dalam indung telur, menjadikan kita ada, apa kita mampu melihat indahnya dunia? Merasakan bahagianya dicintai dan mencintai. Tentu saja Tuhan dibalik ini semua. Membuatnya terlihat begitu sederhana.
Yang masih aku ingat tentang pembicaraan kami, betapa mudahnya sesuatu bisa hancur seketika ketika keseimbangan tak tercipta. Apa jadinya jika seorang manusia tak memiliki kepala? Tentu saja tak akan mungkin bisa. Begitu juga  kita. Semua orang saling berkaitan. Ada satu cerita, di sebuah perusahaan yang sangat besar, hanya karena satu orang yang bisa mengatur segalanya dengan baik, lantas orang itu akhirnya meninggal. Tanda ada yang mem-backup-I, tentu saja akhirnya perusahaan itu roboh. Bangkrut dan carut marut. Seperti halnya kita. Apa lagi salah satu diantara kita yang pernah merasakan kehilangan orang tua. Begitu dunia seakan roboh seketika itu juga. Seperti tak ingin melanjutkan hidup kita.
Tapi.. sekali lagi. Tuhan itu maha baik. Tuhan itu maha pengasih. Selalu saja Dia menggantikan kesedihan dengan nikmat. Selalu saja ada keseimbangan. Karena kita percaya Tuhan, maka Tuhanlah yang akan menolong kita dalam keadaan apapun juga. Tapi kita harus ingat juga, Tuhanpun tak ingin menolong kita kalau kita sendiri tidak berusaha. Seimbang. Begitulah hidup. Seimbang. Itu kata kuncinya.
Dan begitulah.. bersyukur masih memiliki banyak orang di sekitarku yang berpandangan terbuka. Membagikan pikirannya pada kita. Dengan mudah mereka memberikan mindset baru yang sebelumnya tak pernah kita pikirkan. Yang mungkin terbersit namun tak kita hiraukan sebelumnya.


No comments:

Post a Comment

Write me your comment