Tuesday, 1 July 2014

tiket surga

Anyong haseo… itadakimassu untuk teman-teman semua yang berbuka puasa.
Sebenarnya sudah selesai dari tadi adzan magribnya. Ini pun sudah usai jamaah tarawihannya. Tapi tetap tak lupa inginku sampaikan kegembiraan menyambut datangnya berbuka. Setelah seharian perut kita kosong, alangkah nikmat terasa begitu kentara. Kalau sudah begini begitu tersadar bahwa semua ujian dan cobaan dari Tuhan yang membuat kita bisa merasakan nikmat sebenar-benarnya.
Dan begitulah, aku merasa bahwa layaknya memang aku perlu berterima-kasih, bukan hanya untuk apa yang membuatku bahagia, tapi juga yang membuatku kecewa. Karena pada dasarnya, kita memang butuh keseimbangan. Sebentar senang, sebentar galau, sebentar tidak peduli, sebentar terlalu berpikir. Tak bisa begitu saja kita merasakan nikmat kalau terus bahagia yang kita dapat. Tahu akan menjadi apa jika terus monoton? Bosan.
Tak ada manusia yang ingin merasa bosan, maka dari itu tuhan berbaik hati menciptakan akal. Untuk berpikir, untuk berkreativitas, agar manusia ciptaanNya tak merasa bosan hidup di dunia. Agar manusia bisa tetap terbangun dari mimpi buruknya, bahwa sebenarnya di dunia ini hanya ladang, ladang untuk menyemai kebaikan dan menuai pahala. Begitu kira-kira tujuan kita. Membeli tiket ke surga dengan mata uang pahala.
Dannn,,,,, apa kamu tahu? Inilah saatnya, saatnya bagi kita menyemai berbagai macam kebaikan di bulan suci. Dengan ke-Maha-besaran Tuhan, dengan kebaikan Tuhan, kita diberi kesempatan sebanyaknya untuk mengambil pahala kita. Hanya dengan membaca Quran saja sudah berlipat ganda pahalanya, apalagi amalan sunah yang lain. Begitu bernilainya, begitu bermaknanya bulan suci ini. Maka beruntung sekali kita diberi kesempatan emas ini untuk menjemput tiket surga kita nantinya. Fastabiqul khoirot, berlombalah dalam berbuat kebaikan. Masa bodoh dengan orang-orang yang membencimu, memakimu, mencacimu, maafkan mereka. Enyahkanlah perasaan dendam dan dengki. Buang semua yang membuat tiket surgamu melayang dan semua yang kau lakukan selama ini sia-sia.

Itulah, begitu besarnya kemurahan Tuhan. Betapa baiknya Tuhan. Membuat kita memiliki akal untuk memikirkan yang terbaik. Memikirkan segala hal yang bisa membuat kita terentas dari perjalanan kita di dunia. Karena tujuan kita bukan bahagia hanya di dunia, tapi di akhirat. Dunia yang kekal.

No comments:

Post a Comment

Write me your comment