Kadang saya merasa terlalu lelah menjadi seperti saya. Saya ingin menjadi semut, yang berkerumun pesta pora. Jika sudah kenyang, kita tertidur di dalam gelas kaca. Lalu wush... Mati kemudian. Sudah. Usai cerita. Tak ada drama.
Kadang saya senang menjadi saya sendiri. Berpikir bahwa tak ada yang mempedulikan saya. Ingin pergi ke samudra tak usah banyak tanda tanya. Ya. Janya jika saya tak mempedulikan yang peduli dengan saya.
Kadang saya ingin menjadi anak kecil. Berlarian ke sana kemari asal saya bergembira dalam hati. Urusan lapar nanti. Paling ibu sudah menyiapkan saya nasi.
Kadang...
Hidup kenapa kadang-kadang? Ya. Karena saya cepat bosan. Bosan dengan ini itu yang sudah saya tau
Bosan...
Kenapa bisa bosan? Ya. Karena saya ingin mencari tau lainnya. Yang tak pernah kutahu sebelumnya.
Apakah itu berarti saya tidak puas dengan menjadi saya sendiri?
Kepuasan pun saya tak tau darimana datangnya. Puas karena kenyang? Karena banyak uang? Punya banyak teman? Punya sandang dan kemewahan?
Terlalu kolot kepuasan yang saya sebutkan.
Tapi apa kita bisa mengecohnya? Jelas.. Pasti pernah suatu ketika kita merasa puas dengan hal itu. Tapi apakah lantas puas seseorang dengan sudah memiliki semuanya?
Jelas TIDAK!
Bukannya kodrat manusia tak bisa berpuas diri? Selalu inginkan yang melebihi. Iya. Sampai kelebihan tak peduli.
Bicara apa saya ini.
Bukan basa basi. Namun hal yang terjadi.
Acak sekali otak ini.
Temukan yang menarik di sini. Karena ini dunia milik kita semua. Kebahagiaan juga milik kita. Lets travel, share our mind, and go blogging. Dont forget to be responsible to our world and nature. LETS MAKE FUN!!!
Tuesday, 27 October 2015
Dear, Mind
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Write me your comment