Tuesday 27 October 2015

WAKTU

Hal basi namun memang terjadi yaitu waktu terus berlari maju. Entah itu kita juga maju atau tidak, yang jelas waktu tak pernah peduli kesibukan kita.
Waktu tidak melihat bagaimana kita masih kekurangannya dalam satu hari saja. Waktu pun tak mendengar bahwa satu detik sempat terasa begitu berabad lamanya.

Waktu. Dia relatif. Lebih cepat ketika kita membutuhkannya. Lebih lambat saat kita sedang dilanda bencana.
Waktu kadang baik hatinya. Kadang ia kejam tak terhingga.

Bayangkan saja, demi mencari sesuap nasi, beberapa orang digaji perjamnya. Padahal akan butuh banyak waktu dalam sehari untuk mendapatkan satu piring nasi dan lauknya.
Namun melihat beberapa orang lagi, terutama yang patah hatinya, jangankan satu menit, bahkan ia tak lagi membutuhkan waktu untuk ia bangkit. Iyalah. Dia berharap dunia kiamat saja. Biar dia atau siapapun tak ada yang bahagia.

Waktu... Bagaimanakah sebenarnya cara menghitungmu.

No comments:

Post a Comment

Write me your comment