Saturday, 15 September 2012

sedikit kata


Sedikit malam kuhabiskan untuk kebodohanku yang dulu. Tak lagi ingin terjebak dalam raunganmu yang meraung tanpa wujud. Kudepak sudah sekelumit bayangan tentang indahmu. Meski kadang kau seperti komedo yang akan kembali mewujud. Seperti menodai kulit mulus pada hidungku yang untungnya tak melebar membesar. Tapi kau lain, mewujud pada hatiku yang terkoyak membengkak. Mewujud pada otakku yang terberai merambat. Menjengkelkan. Kadang. Jika kau tengah mewujudkan pada malam yang petang. Pada sepi yang meradang. Haus dan dahaga melanda…kini. Saat kumerangkai indah kata. Indahkah???
Suatu malam aku bermimpi tentangmu. Dalam nestapaku kau mencumbu. Begitu terhanyut kala itu. kutersihir beku. seperti biasa dongeng hanyalah semu, seperti halnya mimpiku. Menguap begitu tentu.
Lagi…apa ini yang kulontarkan!!! Masihkah ku merindukan senyumanmu wahai sang pengelana?? Kau pergi seperti maumu. Mengelanakan diri bersama desir angin yang merayumu. Sudah.. kau memang selayaknya mengebiri hayalanku yang tak akan pernah terlahir ke dunia.
Lantas??? Kau pikir suntikanmu pada otakku nekerja. Kau bilang padaku untuk merasakan cinta. Kau hujat aku dalam kebisuanku. Lalu lantas kau berhak lari begitu saja, hai kau pengelana. Alah. Kau memang benar. Aku harus menyayat mulutku dan merogoh suaraku yang terkubur dalam. Ku bisa gila memang jika kuhanya berdiam. Namun suara itu tak akan pernah bisa kau dengar. Tak mungkin bisa. karena suaraku ini tak berbentuk mp3 yang akan terdengar di siaran radio swasta, milik Negara, milik lembaga, apalagi di radio rusak. Tak akan!! Aku meramu suaraku ini di sini…kau akan tau sendiri!!! nanti…dalam suaraku yang lain lagi. (sedikit teringatkan prinsipku ini sebelumnya oleh salah satu blogger yang merupakan temanku juga, salam, sapiteng!!!hahah)

No comments:

Post a Comment

Write me your comment