aku menulis lagi...bersama dengan sepi.
aku kembali lagi, mengiris dikit demi sedikit sisa borok yg masih tersisa di hati
aku di sini lagi, mengeruk gersang yang mengabarkan kematian
yah...sunyi...kembali sunyi mencomotku ke dalam pangkuan
sabar nak, kata Tuhan. sabar yang bagaimana lagi, Tuhan? kataku padaNya.
ya sabar. carilah maknanya sendiri. nanti kau akan pasti mengerti. titik.
kini Dia pergi dengan titik-titik yang menenggelamkan aku.
bersama berjuta tanda tanya aku mengumpat.
di suruhNya sabar! tapi tak menceritakan aku perihal sang sabar itu bagaimana wujudnya.
ya sudah. aku akan berkelana mencarinya, sang sabar....
hariku terlampaui dengan memikirkan si sabar yang tak kunjung menjelma. kini sepiku perlahan pudar terganti pencarianku akan sang sabar yang diperintahkan Tuhan.
berhari-hari, aku mulai lelah. berminggu-minggu aku mulai patah. arrrghhhhhhh....muntab. aku marah tak segera menemui si sabar. keyakinanku goyah akan perkataan Tuhan. bagaimana ini? aku tak mau tak percaya lagi pada Dia. tapi aku kecewa. sungguh Ia tak berjiwa, kutukku padaNya.
kini beralih pada sepi dan sunyi lagi. arrrrrrrrrrrrgggghhhhhhhhhhhhhhh....aku sakit. perih melanda. tak ada yang bisa kusapa, tak juga Tuhan yang telah kukutuki. aku benar kecewa padaNya. ku mendiamkanNya.
lalu? bagaimana ini selanjutnya??? tak ada yang tahu. tak juga aku. antara sabar dan sunyi. mana yang kan kusanjungi?????
No comments:
Post a Comment
Write me your comment