Saturday 11 August 2012

pikirku tentang hidup


Hidup.
Aku sampai sekarang masih saja heran mengapa ada kehidupan. Mengapa aku diciptakan. Mengapa aku mengenal mereka yang kukenal. Mengapa aku hidup. Mengapa aku dihidupkan.
Hidup.
Banyak peristiwa dalam hidup yang harus dijalani dan dihadapi.
Hidup.
Banyak rasa dan emosi yang harus dirasakan. Sedih, senang, suka, pedih, gembira, marah, jengkel, bosan, dendam, ikhlas.
Hidup.
Belajar untuk menerima dan memberi
Hidup.
Belajar untuk berada di tengah-tengah manusia lainnya. Berinteraksi, bergaul, berkomunikasi, bercengkrama, saling bertutur sapa.
Hidup.
Belajar berusaha jadi manusia sebaik-baiknya.
Hidup.
Menyaksikan beragam kejadian yang kita alami sendiri maupun yang dialami orang lain. Dari sana kita bisa belajar untuk mempertahankan hidup yang tengah kita jalani sekarang.
Hidup.
Selalu belajar dari kesalahan untuk membuat sebuah kebenaran yang akan kembali disalahkan untuk menemukan kebenaran mutlak yang sesuangguhnya manusia tak punyai.
Hidup.
Mengenal adanya sang pencipta karena kita tak akan bisa lahir begitu saja. realistis saja karena kita pun tak akan bisa menjelaskan hal sekecil siapa yang ada pertama kali, ayam atau telur??
Hidup.
Kadang ada saatnya kita menyalahkan apa yang kita sebut sang pencipta tentang perihal kita dilahirkan. Ketika itu pasti kita tengah dalam keadaan putus asa.

Hidup.
Suatu ketika kita tak akan ingat bahwa kita pernah menyalahkan sang pencipta, justru menyanjung mengagungkannya ketika bahagia yang luar biasa mendatangi hidup kita.
Hidup.
Banyak pertanyaan yang belum terjawab dalam hidup kita.
Hidup.
Banyak hal yang akan kita sesali. Banyak hal yang akan kita lupakan.
Hidup.
Sebuah pilihan dimana yang kuat akan bertahan. Bukan otot yang di sini kita bicarakan. Kekuatan untuk bertahan menjalani lika-liku kehidupan.
Hidup.
Kadang kita di atas. Kadang kita jauh terperosok ke jurang.
Hidup.
Merasakan sehat yang tak pernah kita syukuri keberadaannya sebelum kita merasakan sakit.
Hidup.
Makanan adalah yang mendominasi kehidupan kita. Tak perlu disangkal bahwa hidup kita sebagian besar tertuju pada hal yang berbau makanan. Pagi, siang, sore. Manusia bekerja untuk bisa menyuap mulut mereka dengan makanan.
Salah satu yang dapat manusia lakukan untuk mempertahankan hidup.
Hidup.
Mengapa harus dipertahankan?
Mengapa kita tidak bersikap tak peduli saja. bukannya sang pencipta yang harusnya bertanggung jawab atas penghidupannya terhadap kita, manusia? Kenapa kita yang harus berkorban atas tindakan yang dilakukan sang pencipta dalam hal menghidupkan kita di sini, di dunia yang sekarang kita kenal.
Hidup.
Pernah terpikir bahwa ini hanya sebuah permainan??? Permainan yang diciptakan dan dinikmati oleh sang pencipta.

Hidup.
Masih bertanya, mengapa kita dihidupkan?? Apa alasan sang pencipta menghidupkan kita?
Bosankah Ia atas kehidupan surga yang monoton?
Hidup.
Masih juga bertanya, apa yang akan kita alami besok, hari setelah besok, dan hari-hari yang akan datang?
Hidup.
Sering bertanya-tanya, kenapa harus ada hidup kalau tujuannya hanya akan dimatikan lagi?
Hidup.
Identik dengan kata mati. Ada hidup dan pula mati. Akan kemanakah kita setelah tak bernyawa lagi?
Pernah aku dijelaskan bahwa aka nada kehidupan barzah, kehidupan alam kubur. Kehidupan macam apa itu? apa nanti kita akan hidup lagi di sana dan menjalani kehidupan yang baru dengan kejadian dan peristiwa yang baru?
Hidup.
Pasrah pada akhirnya. Bukan pasrah tanpa usaha pastinya. Pasrah sang pencipta ingin kita seperti apa. yang bisa dilakukan tentu saja tetap berusaha untuk mendapatkan yang terbaik. Untuk kebahagiaan yang kita semua elukan.

No comments:

Post a Comment

Write me your comment