2.41 am. Tak terpejam
mata ini. mungkin sedikit merindukan malam yang lalu ketika mataku pulas
memejam, tubuhku lunglai memayat, terdidur dalam sebaris senyuman. Itu saat ada
kau di sisiku. Memelukku yang kelelahan. Ku dengar dalam jagaku, perlahan kau
mendekatkan wajahmu pada wajahku, desahmu nafasmu yang hangat. Sebentar saja
kau telah mendaratkan bibir lembutmu pada keningku. Kau pikir mataku masih
memejam, tapi aku terjaga dan aku begitu senangnya. Seperti aku wanita
terbahagia sedunia.
2.46 am. Aku masih saja membuka mata. Sedikit lapar tentunya
yang menambah kekesalanku karena esok pasti ku tak akan fokus bekerja. Pasti
rasa kantuk akan melanda. Biarlah. Biar saja. kapan lagi aku bisa bermanja pada
pikiranku yang terbang pada kenanganku tentangmu? Sebebas ini! tak ada
pengganggu. Begitu bebas meramu kata yang tak akan sampai padamu. Hanya mengenangmu.
Cukupkah itu bagiku untuk meredam kerinduanku? TIDAK!
2.49 am. Melihat sekelilingku yang senyap. Berharap temukan
sosokmu sekejab. Ingin sekali aku membelai wajahmu yang sedikit ditumbuhi
bulu-bulu halus bekas cukuran. Aku tak pernah menyukainya memang, tapi yang
jelas aku merindukannya. Aku merindukan sedikit kesakitan setiap kali kau
menempelkan bibirmu pada bibirku. Pasti dagumu selalu tak sengaja menempel pada
wajahku. Sakit, sedikit geli, tapi menyenangkan. Aku sampai senyum-senyum
sendiri saat ini mengingatnya. Yang jelas, aku merindukan saat itu.
2.53 am. Mulai lelah. Haus dan lapar semakin melanda tubuh
ringkihku yang sejak hari lalu tak dapat tertidur dengan nyenyak. Ah, ternyata malam
ini pula menyiksa.
2.55 am. Sepertinya aku harus mengakhiri untuk membubuhkan
kata-kata. Yah, tentu saja dengan harapan aku bisa bertemu kau di mimpiku yang
kebanyakan hanya gelap. Semoga aku bisa memelukmu di sana. plis…datang ya..di
mimpiku .. di sepertiga malam ini. aku tunggu.
No comments:
Post a Comment
Write me your comment