Saturday 20 July 2013

pertanyaan pertanyaan



Dari jarak pandang sekitar tiga puluh centimeter, aku mulai menyelidik jemariku. Jemari yang berjumlah total sepuluh, lima pada masing-masing tangan, kupandangi dan kuteliti benar-benar. guratannya, sedikit bekas goresan putih bekas jarum yang tak sengaja menyayat, kuku-kuku pendek yang habis terbabati, sidik-sidik jari--yang membuat aku bisa memegangi yang kuingini, menggenggami tanpa takut terjatuh. mataku meraba lagi ke semua sisi tanganku. kudapati gais takdir di sana. kata orang itu merupakan garis hidupku, masa lalu, masa kini, dan masa depan (jadi ingat grammar-_-). Beberapa garis melekat di sana, di telapak tanganku yang mengapal. aku mulai menyentuhnya dengan jari telunjukku, kurasakan garisnya, garis lengkung panjang. aku bahkan tak mengerti artinya. hanya meraba-raba, kira-kira apa maksud dari segaris itu, makna yang tersembunyi di dalamnya. ah, sudahlah. aku bukan peramal yang bisa membacanya. membuatku pusing sendiri. lagi, kualihkan pandanganku, mengedarkannya hingga langit yang tak lagi membiru. hitam. kelam. malam.
aku sedikit mengucek mataku. berharap setelah itu dapat melihat jelas pada gelapnya langit yang kelam. memang banyak bintang, yang membuatnya tampak berkilauan. hitam dan bintang. paduan sempurna di malam gelap gulita. untung saja ada lampu pijar, lampu neon, lampu philips (sorry, nyebut merek), yang bisa menerangi kegelapan di malam hari. membuat tempat berteduhku ini sedikit tercerahkan tanpa sinar mentari yang kini sedang hilang (oke. mari kita berterima-kasih dulu pada penemu lampu yang berjasa, amin). 
kembali aku memperhatikan langit. langit yang maha luasnya. seperti tak tertembus apa saja hingga di atas sana. aku mulai berpikir, ada apa di balik langit itu? ada apanya setelah lapisan langit itu? mungkinkah ada surga di sana? seperti bayanganku selama ini yang mengira bahwa setelah langit ke tujuh ada para bidadari yang kini sedang asyik masyuk melayani para malaikat. entahlah. hanya dalam bayanganku saja ceritanya menjadi seperti itu.
ow ow.... apa yang kubicarakan ini? dari jemari, ke langit, ke mana-mana. begitu banyak pertanyaan random yang menyusupi pikiranku ini. begitu banyak teka-teki yang tak bisa terjawabi siapa saja. begitu banyak misteri. begitu banyak rahasia yang diciptakan sang Illahi. benar saja. kalau tidak seperti itu, bagaimana kita bisa ingin selalu bereksperimen untuk membuktikan kebenaran? bagaimana ilmu-ilmu alam bisa tercipta kalau tidak ada rahasia. manusia, mau menang sendiri? tidak bisa! kita harus mencari. kita harus bisa menebaknya sendiri. Tuhan maha adil dengan menciptakan otak tanpa ada sia-sia di dalamnya. supaya manusia mau berpikir.
Leetalit :)

No comments:

Post a Comment

Write me your comment