Perkenalkan, namaku Exami. Aku ingin menuangkan sesuatu di
sini.
Perhatikanlah bahwa setiap kata yang aku keluarkan ini
adalah sebuah cerita tentang hati. Hati anak manusia yang merasa belum berpuas
hati. Anak manusia yang merasa hidup tak adil lagi. Baiklah, akan kumulai saja
apa yang ingin kau jamahi.
Aku selalu iri ketika melihat keluarga mana saja bisa
bergembira menyambut berbuka puasa. Aku punya keluarga. Aku punya rumah. Tapi aku
tak bisa menikmati setiap kali azan magrib menjelang. Selalu saja ada
keributan, entah itu hal kecil, hal besar, selalu saja ada. Tak pernah kudapati
bahwa keadaan rumah ini bisa menyamankan hati.
Bukan hanya sekarang hal itu terjadi, namun setiap kali. Aku
sampai bosan menghadapi. Aku lelah menanggapi dalam hati. Sampai isi kepalaku
hampir penuh dengan masalah ini. Masalah? Entahlah. Aku bahkan tak tahu bahwa
hidupku ini adalah suatu masalah. Apa aku harus selalu menghadapi masalah yang
aku sendiri tak tahu kenapa masalah itu terjadi?
Aku sadar diri. Ya. Aku harus berusaha menyadarkan diri. Bahwa
semua orang memiliki masalah. Semua manusia memiliki kendala dalam hidupnya,
merasa hidupnya itu penuh dengan hal yang memberati. Semua sama. Kaya, miskin,
tua, muda, bahkan aku sendiri yang tak pernah ingin memiliki masalah, masalah
itu pasti saja datang mengunjungi. Sepertinya Tuhan tak betah jika makhluknya
hidup tanpa ada kerikil yang menyandungi. Tentu saja. Bayangkan saja jika
setiap hari semua berjalan normal. Membosankan. Seperti sebuah film yang hanya
ada peran protagonis saja. Monoton. Tuhan maha indah. Tuhan maha menarik. Tentu
saja hidup makhluk-Nya akan dibuat semenarik mungkin.
Bagus. Aku seperti seseorang yang sedang menuangkan isi
muntahan ke dalam mangkok besar. Seakan-akan ingin kau merasakan muntahan itu,
teganya! Aku tega sekali. Tidak. Bukan itu maksudku yang sebenarnya. Aku ingin kau
coba mengerti bahwa ada seseorang di sini yang merasakan hal yang sama seperti
yang kau alami. Kau tidak sendiri. Ada aku di sini yang memiliki sandungan juga
dalam hidupku yang coba selalu kuperbaiki. Aku rasa perasaanku sudah lega
sekarang. Kau pun harus juga.
Ingatlah. Hidupmu, hidupku, sama-sama menarik. Selalu saja
lebih menarik jika datang suatu masalah baru yang akan membuatmu semakin
dewasa. Semakin mengerti bahwa hidup memang butuh diperjuangkan.
Namun, jika hari ini kau merasa bahwa kau tak punya masalah,
berbahagialah. Nikmatilah. Dan bersyukurlah. Karena tidak semua merasakan hal
yang kau rasakan sekarang ini. Dan jika suatu kali kau jatuh-bukan berarti aku
mendoakan-kau harus membaca lagi tulisan ini. Bahwa kau tidak sendiri. Bahwa Tuhan
maha mengetahui, mana hambaNya yang sudah siap menikmati tiap-tiap ujian yang
membuat cerita hidup kita semakin menarik untuk diceritakan.
The end
No comments:
Post a Comment
Write me your comment