Bungkam
Bungkam, bukan saat aku mendendam.
Bukan.
Bukan pula saat kumemendam. Bukan.
Tentu bukan.
Bukan pula saat kumengeram.
Jelas bukan.
Diam.
Tak satupun tahu kuberdiam untuk apa.
Kosong.
Udara semakin kosong.
Cahaya kian mlompong.
Bumi pun gosong.
Ah, rasanya saja.
Seperti tak ada indah yang bertahta.
Senyap. Penat. Hitam pekat.
Aku tak bisa bernapas.
Aku terpenjara dalam kebas,
Tak kurasakan apa-apa.
Mataku memutih,
Telingaku meleleh,
Mulutku mengkerut.
Siapapun pasti menghinaku,
Mereka akan mencemoohku.
Jangan harap kuberitahukan rahasiaku.
No comments:
Post a Comment
Write me your comment