Tuesday, 10 July 2012

DOngkol membuang Galau


Hari yang menggalaukan. Ih, males banget sih dengar kata itu. G.A.L.A.U. Seperti tak ada kata lain saja. muak melihatnya beredar di dunia maya, apalagi di dunia nyata. Kalau boleh aku bilang, kata itu sebaiknya dimusnahkan saja dari KBBI. Waduh, apa hakku yah? Emangnya aku punya hak untuk menghapuskan apa yang sudah ada dan sudah eksis sebelum keberadaanku di muka bumi?
Sudahlah, sekarang aku ingin menuliskan tentang aku yang tengah terkatung-katung. Tengah jemu menunggu dan menanti sesuatu yang tak pasti.
Orang-orang hilir mudik di depanku, di belakangku,
Melewati sisi badanku yang kiri, kanan, lewat begitu saja.
Raut muka ini masam bercampur kerutan
Otakku bergerombol membentuk kata “DONGKOL”
Sebentuk kekacauan merampas hari yang semakin merongrong
Ku tunggu..
Ku tunggu lagi..
Ku tunggu…
Sampai ngesot-ngesot, sampai perutku tergerogot
Ijinkan ku berteriak, ijinkan ku menjerit
Hanya sekedar ingin menjumput sedikit kelegaan
Hanya sekedar ingin menuntut kebebasan
Sudahlah sudah… bersabarlah sedikit saja, sedikit lagi
Mungkin nanti semua akan memudar,
Sepudar hitam yang terenggut terik matahari
Yang menjadikannya nanar.
Apa? tak ingin nanar yang ku maui
Tak ingin kacau yang ku ingini…
Bagaimana bila ku meminta sedikit hati
Darimu yang kini tlah pergi..
Hibur aku di sini……

No comments:

Post a Comment

Write me your comment