kadang aku hanya ingin berlari sejauh-jauhnya sampai kakiku akhirnya patah. namun saat aku membayangkan kakiku yang patah karena berlari, aku urungkan niat itu di dalam diri. kadang aku ingin tidur selama-lamanya sampai malaikat maut datang menjemputku dalam tidur. namun saat membayangkan maut, aku menjadi takut, takut karena aku tak memiliki apa pun untuk hidupku di alam baka. kadang ada saatnya mulutku ingin mengutuki kesedihan yang ku alami sampai akhirnya mulutku akan menjadi robek sendiri. namun saat aku berpikir bahwa mulutku akan robek, aku lalu bersegera menyumpal mulutku agar tak bersuara.
semua pernyataan dan pikiran di atas hanya dalam batas "pikiran". mungkin saja memang tak akan terjadi. aku terlalu pengecut hanya untuk sekedar memuaskan nafsu belaka. aku selalu menahan diri karena jika aku tak menahan diri, nantinya aku akan menyesali.
tapi tidak sesederhana itu. sekarang justru aku berperang melawan pikiranku sendiri, menantang diri sendiri. apakah tidak boleh aku memuaskan nafsuku sekedar untuk merealisasikannya meski akibatnya seperti yang kubayangkan di atas? entahlah. tak ada yang tahu kecuali pembuat jalan hidupku. siapa yang membuat jalan hidupku? AKU. aku yang akhirnya harus memutuskan akan melakukan apa untuk melanjutkan cerita hidupku yang sudah basi. aku ingin memperbaruinya dengan sedikit hal gila yang akan kukenang dan kutertawai. entahlah, aku bahkan tak tahu kalau sekarang saja aku pun sudah menjadi gila.
tunggu, bukankah tidak ada orang gila yang merasa bahwa dirinya gila? tapi aku heran bahwa aku justru mengaku bahwa aku telah gila. ataukah aku ini memang gila? tidak. sebenarnya tidak ada orang gila. yang ada hanya orang yang tak bisa mengatur keinginan dan kesadarannya sendiri. itu bukan gila, tapi hanya ketidakmampuan seseorang. itu bukan gila, hanya ketidaknormalan yang wajar terjadi. mungkin ada baiknya kalau kita buang saja teori-teori kegilaan yang ada. karena tak ada orang yang gila. mereka hanya lelah menjadi seperti biasanya. dan mereka ingin mencari dunia baru yang diinginkannya. yang pada kenyataanya tak banyak orang bisa mengerti keadaan yang mereka alami sesungguhnya. lantas, mereka menyebutnya gila
entahlah, mungkin ini hanya tulisan gila yang benar-benar gila. semakin kamu membacanya, kemungkinan besar kau juga akan menjadi gila. dan aku? hanya akan tertawa saja. atau paling tidak mari kita tertawa bersama, menertawakan kesedihan dan luka kita, dari pada harus berkubang dan menderita karenanya.
No comments:
Post a Comment
Write me your comment